Untukdiffrerensiasi produk 1 Sangat Berbeda 2 Berbeda 3 Netral 4 Sarna 5 Sangat sarna No1 Pertanyaan 1 i Freshtea vs Sosro I 2 I Freshtea vs. 20 Pertanyaan Seputar Investasi Reksa Dana. Mohon kuesioner ini diisi seobjektif mungkin. Bagaimana kualitas produk yang anda tawarkan. Bagaimana Memulai Bisnis Usaha Makanan. 1 Apa Itu Reksa Dana.
Product package and product label is part of a competitive strategy to improve product competitiveness. The purpose of this study was to determine whether the package and label of the product give Purchasing Decision to the customers. The method used in this research is quantitative descriptive with respondents of the students in STIE Kesatuan Bogor. This study uses analysis tools SPSS 21 software. Results of this study 1 The product package have a significant and positive effect on customer's Purchase Decision, 2 The product label has a significant and positive effect on customer's Purchase Decision, 3 Product package and product label has a significant and positive influence customer's Purchase Decision. The research results can be seen from the results of correlation between variables influence of product package to customer's purchase decision has a correlation value of and the impact of product label to customer's purchase Decision has a correlation value of And the effect of Product package and product label to customer's Purchase Decision at This the results of the above The Product package is more positive and significant impact on Customer's Purchase Decision with the correlation value Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGARUH KEMASAN PRODUK DAN LABEL PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Studi Kasus Pada Produk Coca – cola BUDI ADIHARDYANTO DAN SAEFUDIN ZUHDI Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia ABSTRACT Product package and product label is part of a competitive strategy to improve product competitiveness. The purpose of this study was to determine whether the package and label of the product give Purchasing Decision to the customers. The method used in this research is quantitative descriptive with respondents of the students in STIE Kesatuan Bogor. This study uses analysis tools SPSS 21 software. Results of this study 1 The product package have a significant and positive effect on customer’s Purchase Decision, 2 The product label has a significant and positive effect on customer’s Purchase Decision, 3 Product package and product label has a significant and positive influence customer’s Purchase Decision. The research results can be seen from the results of correlation between variables influence of product package to customer’s purchase decision has a correlation value of and the impact of product label to customer’s purchase Decision has a correlation value of And the effect of Product package and product label to customer’s Purchase Decision at This the results of the above The Product package is more positive and significant impact on Customer’s Purchase Decision with the correlation value Keywords Product Package, Product Label, Customer’s Purchase Decision. PENDAHULUAN Coca - cola sebagai pelopor merek minuman dalam kemasan paling terkenal di dunia yang ikut terlibat dalam persaingan perkembangan bisnis di Indonesia. Salah satu strategi mempertahankan konsumen agar konsumen tidak lari kepada merek lain yaitu dengan cara meningkatkan daya tarik produk, dengan cara memperbarui kemasan yang inovatif dan label yang mudah di ingat. Karena kemasan produk dan label produk berpengaruh untuk menarik perhatian konsumen. Sehingga tidak jarang keputusan pembelian terjadi hanya karena terpengaruh oleh kemasan produk dan label produk yang menarik. Di dalam mengidentifikasi perusahaan pesaing dengan Coca-cola diantaranya terdapat dua sudut pandang, melalui sudut pandang Industri perusahaan pesaing dari Coca-cola yaitu Pepsi dan Big Cola. Sedangkan melalui sudut pandang pasar perusahaan pesaing dari Coca-cola yaitu Teh Kotak, Sosro. Tabel 1 Asumsi Tingkat Pertumbuhan Juta Liter Gambar 1 Asumsi tingkat pertumbuhan minimal tanpa mempertimbangkan tingkat inovasi baik dalam jenis, kemasan, merek maupun harga. Sumber Euromonitor diolah oleh ASRIM. Secara keseluruhan, teh botol sosro masih Berjaya dalam industri minuman dalam kemasan. Sebagai raja di segmen minuman bersoda Coca-cola memiliki skala produksi saat ini yang mencapai 5 juta botol per hari yang diolah dari 11 pabriknya di sini, di pasar jenis minuman bersoda, Coca-cola masih bisa menguasai pangsa pasar hingga sebesar 85%. Tapi, di segmen pasar minuman ringan umumnya, tampaknya tidak ada produk minuman apa pun yang bisa mengimbangi kejayaan Teh Botol Sosro. Saat ini semua produsen memahami begitu pentingnya peranan arti produk yang unggul untuk memenuhi harapan pelanggan pada semua aspek produk yang dijual kepasar. Perusahaan harus membuat strategi yang tepat agar meningkatkan pangsa pasar di pasar sasaran dan dapat mengambil perhatian dari para calon konsumen. Daya tarik suatu produk tidak akan terlepas dari label dan kemasannya. Kemasan dan label produk sangat berpengaruh untuk menarik perhatian konsumen, karena bentuk nyata dari suatu produk yang terlihat dalam benak konsumen adalah hasil dari kegiatan desain produk yang dilakukan. Kemasan dan label produk yang menarik sesuai dengan keinginan serta kebutuhan konsumen akan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk tersebut. Label dan kemasan yang menarik dapat menjadi pendorong bagi pembeli untuk membelinya, karena tidak jarang keputusan pembelian suatu produk terjadi hanya karena terpengaruh oleh kemasan dan label yang menarik. Tampilan produk sangat berpengaruh dalam menarik konsumen untuk membeli suatu barang dan bisa saja konsumen langsung membeli barang yang tampilannya menarik tanpa mengetahui barang apa yang dibelinya itu hanya karena tampilannya yang dikemas menarik. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemasan produk dan label produk yang digunakan sebagai strategi perusahaan terhadap keputusan pembelian produk studi kasus produk Coca-cola dengan judul penelitian “Pengaruh Kemasan Produk dan Label Produk terhadap Keputusan Pembelian”. METODE PENELITIAN Dalam suatu penulisan diperlukan data dan informasi yang lengkap dan tepat yang berfungsi untuk mendukung hasil penelitian. Oleh karena itu metode penelitian bertujuan mengumpulkan data dan informasi yang dapat mendukung dan relevan dengan judul penulisan. Data informasi yang dilkumpulkan kemudian dianalisis agar memperoleh hasil yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaiatan dengan current status dari subjek yang diteliti. Dari metode ini diharapkan dapat memperoleh olahan data-data dan sarana penelitian yang diperlukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu beristibusi normal. Dalam hal ini penelitian menggunakan statistik Kolmogrov Smirnov. Tabel 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Test distribution is Normal. Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 B. Dari output tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. 2 tailed sebesar 0,109. Karena signifikansi lebih dari 0,05 0,109 > 0,05 maka nilai residual tersebut telah normal. B. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Tabel 3 Uji Multikolinearitas Dependent Variable Keputusan Pembelian Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai VIF untuk X1 Kemasan Produk sebesar 1,116 dan nilai VIF untuk X2 Label Produk sebesar 1,116. Dapat diketahui bahwa nilai tolerance ketiga variabel berada lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi. C. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas merupakan alat yang memiliki varian tidak konstan. Penelitian ini menggunakan uji glesjer. Uji glesjer meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Tabel 4 Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable ABS_RES Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengujian tabel dapat diketahui bahwa variabel Kemasan Produk X1 mempunyai nilai signifikan 0,008 lebih kecil dari 0,05 atau 5% dikatakan terjadi heteroskedastisitas dan Label Produk X2 mempunyai nilai signifikan 0,188 lebih besar dari 0,05 atau 5% dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dapat dikatakan homoskedastisitas. Pembentukan Persamaan Regresi Tabel 6 Hasil Persamaan Regresi Dependent Variable Keputusan Pembelian Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Y’ = b0 + b1 X1 + b2 X2 Y’ = 6,455 + 0,379 X1 + 0,129 X2 Berdasarkan persamaan regresi pada tabel apabila a. X1=0, X2=0 maka nilai keputusan pembelian adalah sebesar 6,455. b. Jika X1=1 atau naik satu satuan maka Y akan meningkat sebesar 0,379 apabila variabel lain dianggap konstan. c. Jika X2=1 atau naik satu satuan maka Y akan meningkat sebesar 0,129 apabila variabel lain dianggap konstan. Korelasi Analisis kolerasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada atau sama dengan nilai probabilitas signifikan 0,05 ≤ Sig.. H0 ditolak dan Ha diterima dan hubungan antara variabel signifikan. Ketentuannya adalah bila nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig. 0,05≥ Sig. maka hubungan antara variabel adalah signifikan. Tabel 7 Hasil Uji Korelasi Variabel Kemasan Produk dan Label Produk Terhadap Keputusan Pembelian Correlation is significant at the level 2-tailed. Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Keputusan pembelian apabila dihubungkan dengan kemasan produk nilai kolerasinya adalah 0,559, kemudian hubungan keeratan antara keputusan pembelian dengan label produk nilai kolerasinya adalah 0,326 dan keeratan antara keputusan pembelian dengan nilai kolerasinya adalah 0,322 dan semua variabel mempunyai nilai signifikansi 1-tailed di bawah 5%. Dengan demikian hubungan keeratan antara variabel seluruhnya adalah kuat dan signifikan. Uji Parsial Uji T Pengaruh secara simultan variabel motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen secara bersama-sama dan serentak terhadap keputusan pembelian. Tabel 8 Uji Parsial Uji T Dependent Variable Keputusan Pembelian Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hubungan antara X1 terhadap Y kemasan produk dengan keputusan pembelian H0 β1=0 tidak terdapat pengaruh antara Tingkat pendapatan dengan keputusan pembelian. H1 β≠0 terdapat pengaruh antara Tingkat pendapatan dengan keputusan pembelian. Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai t hitung sebesar 5,793 dan t tabel sebesar 1,66 dengan demikian maka t hitung lebih besar dari pada t tabel 5,793>1,66 Maka dapat disimpulkan tolak H0 dan terima H1 dengan demikian kemasan produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hubungan antara X2 terhadap Y label produk terhadap keputusan pembelian Hβ =0 Tidak terdapat pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian. H1β=0 terdapat pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,869 dan t tabel sebesar 1,66 dengan demikian maka t hitung lebih besar dari pada t tabel atau 1,869>1,66 dengan demikian hipotesis dua diterima, H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan positif dan signifikan antara label dengan keputusan pembelian. Uji Simultan Uji f Pengaruh secara simultan variabel kemasan produk dan label produk secara serentak dan bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Tabel 9 Uji Simultan Uji F a. Dependent Variable Keputusan Pembelian b. Predictors Constant, Label Produk, Kemasan Produk Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hubungan antara variabel X1 Kemasan Produk dan variabel X2 Label Produk secara bersama-sama terhadap variabel Y Keputusan Pembelian. H0 β1=β2=0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 Brand Awareness dan variabel X2 Brand Association secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. H1 β1≠β2≠0 Terdapat pengaruh antara variabel X1 Kemasan Produk dan variabel X2 Label Produk secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai F hitung dari keseluruhan variabel adalah sebesar 24,559 sedangkan F tabelnya adalah sebesar 3,09 yang artinya F hitung lebih besar dar F tabel 24,559>3,09 sehingga H0 ditolak dan H1 Diterima. Yang artinya semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel terkaitnya. Dengan demikian hipotesis kedua diterima yaitu H1 diterima yang berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemasan produk dan label produk terhadap keputusan pembelian. Koefisien Determinasi Tabel 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi a. Predictors Constant, Label Produk, Kemasan Produk Sumber Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari tabel 10 diperoleh nilai r kolerasi atau keeratan hubungan variabel independen/bebas dengan variabel dependen/tidak bebas sebesar = 0,342, artinya setiap perubahan kenaikan 1 satu satuan variabel X menyebabkan kenaikan variabel Y. Sebesar 0,342 mempunyai hubungan yang sangat kuat dan bersifat positif, yaitu apabila X naik maka Y juga akan naik. R2 = 0,117, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 34,2% dan sisanya 65,8% di pengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. PEMBAHASAN 1. Hubungan antara Kemasan Produk dengan Keputusan Pembelian Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif antara kemasan produk terhadap keputusan pembelian. Hipotesis ini dapat diterima karena berdasarkan penelitian yang dilakukan nilai β positif sebesar satu satuan dengan signifikansi 0,000 sehingga variabel kemasan produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Seperti yang telah di bahas pada bab IV, hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Yeni Nuraeni 2007. Penelitian ini juga membuktikan teori Stanton 2005 menyatakan bahwa kemasan adalah keseluruhan kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk Kemasan untuk memenuhi sasaran keamanan safety dan kemanfaatan utilitarian, melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing sehingga pelanggan bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan istimewa ini. Berdasarkan statistik korelasi, diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,520 dan koefisien determinasi sebesar 27,04% yang artinya kemasan produk mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 27,04%, sedangkan sisanya 72,96% dipengaruhi faktor lain yang diantaranya rasa dan harga. Hal ini menunjukan bahwa kemasan produk cukup kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Hubungan antara Label Produk dengan Keputusan Pembelian. Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara label produk terhadap keputusan pembelian. Hipotesis ini dapat diterima karena berdasarkan penelitian yang dilakukan nilai β positif sebesar satu satuan dengan signifikansi 0,000 sehingga variabel label produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Seperti yang telah di bahas pada bab IV, hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Inge Silvia 2005 menyatakan bahwa elemen label nutrisi menjadi pertimbangan konsumen. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 150 responden. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap elemen yang terdapat pada label nutrisi dalam mengkonsumsi susu diet dan mengetahui elemen label nutrisi yang menjadi pembeda kelompok responden yang mengkonsumsi dengan alasan kesehatan dan penampilan pada produk susu diet merek WRP, Tropicana Slim dan Lactona Skim. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor dan teknik analisis diskriminan. Hasil analisis membuktikan bahwa semua elemen label nutrisi menjadi pertimbangan konsumen dan terdapat tiga elemen label nutrisi yang menjadi pembeda kelompok responden yang mengkonsumsi dengan alasan kesehatan an penampilan pada produk susu diet merek WRP, Tropicana Slim dan Lactona Skim. Penelitian ini juga membuktikan teori Kotler dan Keller 2009460 yang mengemukakan bahwa label sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang merupakan kekuatan merek pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian analisis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa kemasan produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk Coca - cola. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil penelitian yaitu nilai T hitung sebesar 5,793 dan T tabel sebesar 1,66 maka nilai T hitung lebih besar dari T tabel atau 5,793>1,66. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemasan produk mempunyai pengaruh positif untuk menarik perhatian konsumen dalam memutuskan pembelian produk Coca – cola. Semakin kemasan produk Coca – cola memiliki daya tarik yang baik , saat itulah konsumen akan memutuskan untuk melakukan proses pembelian. 2. Penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa label produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Coca – cola. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil penelitian yaitu nilai T hitung sebesar 1,869 dan T tabel sebesar 1,66 maka nilai T hitung lebih besar atau 1,869>1,66. Sehingga dapat disimpulkan bahwa label produk mempunyai pengaruh positif untuk menarik perhatian konsumen dalam memutuskan pembelian produk Coca – cola. Maka semakin label produk mudah di ingat, saat itulah konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian. 3. Penelitian ini membuktikan bahwa kemasan produk label produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yaitu nilai F hitung sebesar 24,559 dan F tabel sebesar 3,09 maka nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau 24,559>3,09. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi daya tarik kemasan serta didukung dengan ciri khas label yang unik pada produk Coca – cola, maka konsumen akan melakukan proses pembelian bahkan apabila daya tarik kemasan menjadi perhatian dan ciri khas label yang unik dan mudah di ingat, mereka akan melakukan pembelian ulang dan dapat terjadi rekomendasi atas produk tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2006, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung. Basu Swasta, 2005, Manajeman penjualan, cetakan kedua belas, Yogyakarta BFSE Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alvabeta Bandung. Christoper Lovelock & Lauren K Manajemen Pemasaran Jasa, PT. Indeks , Indonesia Fadillah, A., 2012. Biaya Saluran Distribusi Melalui Kanvas Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan. Jurnal Ilmiah Kesatuan JIK, 141. Fadillah, A. and Syarif, R., 2013. Pengaruh Program Diskon Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1 1. Fandy Tjiptono, 2008 Strategi Pemasaran Edisi ke tiga, Penerbit Andi Yogyakarta Kotler & Armstrong 2010 Principles of marketing Edisi 13. United State of America Pearson. Dan 2012 Principles of marketing, Global Edition 14 Edition, Pearson Education. Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta PT. Indeks Kelompok Gramedia. Mubarak, 2012. Pengaruh Private Brand Strategy Terhadap Brand Equity dan Implikasinya pada Shopping Preference Konsumen Giant Supermarket Sindangbarang Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 121, Munthe, Vela Seraya Beru. 2009. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Studi Pada Pembeli Obat Mylanta di Apotik Tongan Kota Malang Purba, 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi Kasus pada Robinson Departemen Store. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 52, Puspitasari, R. and Mubarak, 2012. Perilaku Pembelian Produk Pakaian Bermerek Yang Dilakukan Staf Pengajar STIE Kesatuan Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 121, Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat, Bandung Linda Karya. Sujana, S., 2004. Pengaruh Penetapan Kemasan Terhadap Tingkat Loyalitas Konsumen Studi Kasus Pada Perusahaan Pd Nanjung Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 42, Swastha, Basu & Irawan. 2008. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Liberty. Yeni Nuraeni 2007, Judul Penelitian “Pengaruh Kemasan Produk Dodol Nanas Mekar Sari Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko Erviani Inge Silvia 2005, Judul “Penelitian Analisa pengaruh label nutrisi terhadap Pembelian produk susu diet merek WRP”, Tropicana Slim dan Lactona Skim. Lena Nuryanti, Anisa Yunia Rahman 2008. Judul “Pengaruh variasi dan kemasan produk terhadap keputusan pembelian Teh Kotak Ultrajaya Survei pada Mahasiswa FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia”. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this and brand are the same with upper-middle class. There is parallelism between the famous brandand the personality. STIE Kesatuan lecturers can be the example in discussing lifestyle and purposes of this study are to find out the stage of brand preverance on clothes product, to alalyze the dominant factors that influence purchasing behaviour, and to analyze the behaviour after purchasing. This study is limited on purchasing behaviour by the lecturers and the factors which influence, the trend to choose upper-middle class brand products, and the action or behaviour after purchasing. The authors make a ranking on respondents based on data they collected, afterwards conclude brand preference ranking is arranged by percentage. The analysis is done by Image Analysis Method. The results of this study are 1 the brand preference of STIE Kesatuan lecturers is still in middle stage, 2 the dominant factor influencing customers' purchase is product quality, 3 the dominant post-puchasing action is always choosing the upper-middle class brand products that give satisfaction, 4 the majority of respondents stated "it's up to" when their friends or their families are going to buy clothes. Adil FadillahRini SyarifIn the implementation of products marketing, a company is usually bound to use marketing concept of product, price, place, and promotion to achieve marketing goal. Promotion supports marketing activities in order that the marketing programs will be able to proceed as expected. The purpose of this study is to determine which types of discount programs implemented by the company, to find out the factors influencing purchase decision by consumers, and to know the effect of discount program on purchasing decision at PT Ramayana Bogor Trade Mall. Data analysis technique used by the author is statistical analysis , simple linear regression analysis, simple linear correlation coefficient, and hypothesis test. Based on the analysis, it's gotten simple linear regression equaty. Contant 30,451 states that if there is no discount program, the purchasing decision will be 30,451. Coefficient regression 0,148 states that any additional increase/decrease in discount program for a unit will result an increase/decrease of dependent variable Y as high as 0,148, with constant as high as 30,451. The correlation between discount variable and purchasing decision variable counted by using correlation coefficient is o,161 or 1,6%. This shows that there is a very low correlation between discount program and purchasing decision. Based on hypothesis test, t-statistics obtained from t-table is 1,695, while t-table is 1,645. Therefore, t-statistics > t-table 1,695 > 1,645 at α = 0,05, with the result that Ho is refused and H1 is accepted. Thereby discount program influences purchasing decision insignificantly. Significance level of correlation coefficient yields figure 0,110. Because of probability is above 0,05, the correlation between discount program and purchasing decision is not significant. It's found out that r-square coefficient is 0,026 or 2,6%, the rest is 97,4%, due to other causes which are not observed by the author. It shows that there is low correlation between discount variable and purchasing decision. Based on this analysis it can be concluded that discount program has no significant correlation toward purchasing decision. Mumuh MulyanaThe objective of this study is to know and to analyze the influence of private label to brand equity, the influence of brand equity to consumers' shopping preference, and the influence of private label to consumers' shopping preference. The respondents are the consumers of GIANT Supermarket Loji Sindangbarang Bogor. Data was collected mostly in survcey by providing questionaire and documentation study. Data processing was done by using SMARTPLS software. The result of this study shows that there is significant influence of private label to brand equity of GIANT Supermarket Loji Sindangbarang Bogor; there is significant influence of brand equity to consumers' shopping preference; and there is significant influence of private label to consumers' shopping Lena NuryantiAnisa Yunia RahmanPersaingan terjadi pada berbagai sektor baik industri jasa dan non jasa. Salah satunya adalah industri minuman, persaingan dalam bisnis yang satu ini cukup tinggi, industri ini cukup menarik untuk dibahas karena di sebagian masyarakat minuman merupakan kebutuhan sehari-hari, terutama teh dalam kemasan sebagai pelengkap makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga hal ini menyebabkan persaingan diantara berbagai perusahaan dalam menciptakan produk minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tidak terkecuali Teh Kotak Ultrajaya sebagai pelopor minuman teh dalam kemasan berusaha untuk melakukan strategi variasi produk dan kemasan agar konsumen tidak lari kepada merek lain. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di antara merek-merek minuman teh dalam kemasan semakin ketat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi variasi produk yang meliputi ukuran, harga, dan rasa; deskripsi kemasan yang terdiri atas bentuk, bahan, warna, gambar, dan label; deskripsi keputusan pembelian yang meliputi pilihan jenis produk, pilihan bentuk produk, pilihan merek, pilihan saluran penjual, dan waktu pembelian; serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian Teh Kotak Ultrajaya pada mahasiswa FPIPS penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan explanatory survey. Dengan jangka waktu pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian berjumlah 210 orang yang merupakan mahasiswa FPIPS UPI yang terdaftar Aktif. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 68 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 70 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan software komputer SPSS for penelitian menunjukkan bahwa variasi produk minuman teh dalam kemasan Teh Kotak Ultrajaya terdiri dari ukuran, harga, dan rasa. Dimana indikator harga memperoleh skor tertinggi dan indikator rasa memperoleh skor terendah. Kemasan Teh Kotak Ultrajaya terdiri dari bentuk, bahan, warna, gambar, dan label. Dimana skor tertinggi diperoleh indikator bahan kemasan sedangkan skor terkecil diperoleh indikator warna. Keputusan pembelian yang terdiri dari jenis produk, bentuk produk, pilihan merek, pilihan saluran penjual dan waktu pembelian, dapat diketahui bahwa indikator yang memperoleh skor tertinggi adalah kemudahan mendapatkan produk melalui saluran penjual sedangkan indikator ketertarikan pada bentuk produk dan jenis produk varian rasa memperoleh skor terkecil. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variasi dan kemasan produk terhadap keputusan pembelian Teh Kota Ultrajaya pada Mahasiswa FPIPS UPI baik secara parsial maupun simultan dengan pengaruh sebesar 67,93% atau bisa dikategorikan ke dalam korelasi kuat, sedangkan sebesar 32,07% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Pemasaran dan Pemasaran JasaBuchari AlmaAlma, Buchari, 2006, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, penjualan, cetakan kedua belas, Yogyakarta BFSE Buchari AlmaBasu SwastaBasu Swasta, 2005, Manajeman penjualan, cetakan kedua belas, Yogyakarta BFSE Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alvabeta Saluran Distribusi Melalui Kanvas Dan Pengaruhnya Terhadap Volume PenjualanA FadillahFadillah, A., 2012. Biaya Saluran Distribusi Melalui Kanvas Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan. Jurnal Ilmiah Kesatuan JIK, 141.Strategi Pemasaran Edisi ke tiga, Penerbit Andi Yogyakarta Kotler & Armstrong 2010 Principles of marketing Edisi 13Fandy TjiptonoFandy Tjiptono, 2008 Strategi Pemasaran Edisi ke tiga, Penerbit Andi Yogyakarta Kotler & Armstrong 2010 Principles of marketing Edisi 13. United State of America Pearson. Dan 2012 Principles of marketing, Global Edition 14 Edition, Pearson Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Studi Pada Pembeli Obat Mylanta di Apotik Tongan Kota MalangVela Seraya MuntheBeruMunthe, Vela Seraya Beru. 2009. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Studi Pada Pembeli Obat Mylanta di Apotik Tongan Kota MalangPengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi Kasus pada Robinson Departemen StoreJ H V PurbaPurba, 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi Kasus pada Robinson Departemen Store. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 52,
Memahamikebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar. 16. Agar kita dapat membuat desain produk dengan benar, maka kita perlu mengenal komponen produk terlebih dahulu. Berikut adalah 3 komponen utama produk, yaitu.. a. Merek, harga dan manfaat. b. Merek, harga dan kemasan. c. Merek, ide dan harga.
Ada beberapa pertanyaan umum, atau yang sering ditanyakan terkait kemasan produk UMKM. Berikut kami rangkum untuk anda, 7 pertanyaan seputar kemasan produkDaftar Isi1. Penting gak sih desain, kemasan, dan logo yang bagus?2. Apakah kemasan bagus dan berkualitas itu pasti mahal?3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat dan memilih bentuk kemasan?4. Info apa saja yang harus ditulis di kemasan agar tetap ringkas, lengkap tapi tidak membuat kemasan terlihat Apa saja kriteria kemasan yang baik dan aman serta bahan kemasan yang dapat digunakan dalam pengemasan makanan ? 6. Seperti apa saja bentuk-bentuk kemasan pada umumnya yang digunakan untuk mengemas produk makanan?7. Bagaimana menyesuaikan kemasan yang tepat dengan jenis produk yang dijual? Seperti contoh produk bersifat bubuk, pasta, kacang-kacangan, abon, kripik dan lainnya?8. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi kemasan?9. Berapa minimal order kemasan dan biayanya?10. Inspirasi pembuatan kemasan, desain, atau logo bisa didapatkan dari mana saja?1. Penting gak sih desain, kemasan, dan logo yang bagus?Sangat penting karena kemasan yang menarik akan cepat dikenal dan dapat meningkatkan minat pembeli daya jual.2. Apakah kemasan bagus dan berkualitas itu pasti mahal?Untuk kemasan cetak yang bagus dan berkualitas biasanya dibuat dengat teknih cetak rotogravure. Dengan proses produksi tersebut akan menghasilkan kualitas cetak pada kemasan yang jauh lebih baik, dibadingkan dengan kemasan yang di pasangkan stiker atau cetak dengan metode sablon. Akan tetapi untuk proses tersebut pada umumnua membutuhkan minimum quantity produksi minimal order yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar, tapi jika dihitung per pcs maka harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi kemasan dengan metode cetak sablon ataupun kemasan yang dipasangkan Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat dan memilih bentuk kemasan?Siapa pembeli produk, siapa target konsumen andaIde, konsep , desain, persepsi dan psikologi, warna, serta karakter apa yang ingin ditampilkan atau disampaikan di dalam suatu kemasan dapat melindungi produk yang di inginkan, praktis, baik dalam bentuk fisik maupun segi fungsinya, 4. Info apa saja yang harus ditulis di kemasan agar tetap ringkas, lengkap tapi tidak membuat kemasan terlihat deskripsi produk dapat menggunakan gambar/foto, kandungan nutrisi, tanggal produksi dan informasi kadaluarsa produk, serta informasi perusahaan produksi dan Apa saja kriteria kemasan yang baik dan aman serta bahan kemasan yang dapat digunakan dalam pengemasan makanan ? Mengendalikan uap airMengendalikan suhuMencegah kontak cahayaMencegah kontaminasi terhadap produk6. Seperti apa saja bentuk-bentuk kemasan pada umumnya yang digunakan untuk mengemas produk makanan?Bentuk Kemasan Berdiri Standing Pouch model berdiri sehingga sangat mudah untuk dipajang seperti kemasan-kemasan refill. Cocok untuk produk seperti keripik-keripikan, Kopi, Teh, Jahe Instan, Abon, kacang-kacangan dan serbuk lainnyaBentuk Kemasan Bantal/Sachet Centre Seal, kemasan model tidur dengan seal dibagian tengah seperti produk snack di supermarket. Kemasan ini cocok untuk produk yang bentuknya tidak berarturan seperti keripik-keripikan, Kopi, Teh, Jahe Instan, Abon, kacang-kacanganBentuk Kemasan Bantal/Sachet Three Side Seal, atau seal di ketiga sisinya. Cocok untuk produk seperti kopi, jahe instan, kacang dan Kemasan dengan Lekukan pada sisi Gusset, Kemasan ini memiliki lipatan disisi kanan dan kiri, sehingga kemasan ini menghemat ruang penimpanan storage karena adanya lipatan tersebuk, Paling banyak kemasan ini digunakan untuk mengemas kopi, biscuit, atau produk Bagaimana menyesuaikan kemasan yang tepat dengan jenis produk yang dijual? Seperti contoh produk bersifat bubuk, pasta, kacang-kacangan, abon, kripik dan lainnya?Untuk menyesuaikan kemasan yang tepat anda harus bisa mengenal jenis jenis bahan kemasan dan bentuk bentuk kemasan. Sehingga anda dapat menentukan kemasan yang tepat untuk mengemas produk anda. 8. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi kemasan?Untuk proses produksi kemasan dengan proses cetak rotogravure printing, umumnya membutuhkan waktu produksi ± 1 Bulan dari proses laminasi hingga proses bag making. Untuk proses produksi kemasan tanpa printing polos, membutuhkan waktu pengerjaan ± 3 minggu tergantung dari ketersediaan bahan baku Berapa minimal order kemasan dan biayanya?Minimal order dan biaya pembuatan kemasan tiap penyedia jasa berbeda-beda, tergantung dari bahan baku, ukuran dan ketersediaan stock untuk produk yang rutin kami produksi.10. Inspirasi pembuatan kemasan, desain, atau logo bisa didapatkan dari mana saja?Inspirasinya bisa di dapat dan di mulai dari mengikuti berita, informasi mengenai tren desain saat ini, misalnya dari majalah atau internet. Selain itu juga bisa dari pengalaman ketika melihat kemasan produk lain di supermarket atau di toko-toko. Informasi Mesin Pengemas, Logo, maupun Desain Kemasan, anda dapat menghubungi kami melalui support atau SMS ke DiPurina, kami berkomitmen untuk memberikan produk terbaik. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang produk makanan hewan peliharaan kami, beri tahu kami.