loading... Sementara itu pemuda bernama Gafur segera melipat lengan bajunya yang pertarungan antaranya dengan Julung Pujud tak bias dihindarkan lagi. "Sebenarnya aku paling benci menggunakan kekerasan. Tapi kepala kalian memang kepala batu yang patut dipukul dengan tangan besi!” ujar Gafur.“Hiaaaaat !” Tanpa basa basi lagi karena malu terus diejek Tekuk Penjalin, lelaki berewokan itu menerjang maju ke arah Gafur. Sepasang tangannya membentuk cakar rajawali di arahkan ke wajah Gafur yang putih bersih. Semua orang, terutama para pendududk desa yang berdiri di belakang Gafur berteriak kaget. Sebab Gafur sepertinya tak bereaksi, hanya diam saja, Seolah membiarkan Julung Pujud menampar dan mencakar wajahnya begitu saja.“Plak! Dess!” ternyata tidak. Begitu jarak serangan tinggal sekilan kurang lebih 10 cm Gafur menangkis tangan yang hendak mencengkeram wajahnya bahkan langsung balik mengirim serangan dengan menendang dada Julung Pujud. Julung Pujud mengaduh kesakitan dengan tubuh terdorong ke belakang beberapa langkah. Dadanya terasa bagai di hantam palu godam puluhan kilo. Benar-benar diperhitungkan, melihat keberanian si pemuda tentulah Gafur itu mempunyai sedikit kepandaian. Tapi sungguh tak disangkanya jika kepandaian ilmu silat si pemuda demikian tingginya sehingga sekali gebrak dia dibikin mundur sempoyongan dengan dada ampek. Baca Juga Tadinya ia berharap akan meringkus pemuda itu dengan sekali serangan saja. Itu sebabnya dia langsung mengerahkan jurus Rajawali Sakti tingkat ke delapan belas. Dia ingin mencengkeram dan langsung memutar leher Gafur, sekali pelintir putuslah nyawa pemuda itu. Tapi siapa sangka keadaan jadi terbalik. Justru dia yang terkena tendangan dengan wajah merah padam Julung Pujud langsung mencabut golok di pinggangnya. Dan dengan teriakan mengguntur dia merangsak lagi ke depan. Menebaskan goloknya ke arah perut Gafur. Namun dengan mudahnya pemuda itu berkelit ke sana kemari. Semua serangan Julung Pujud hanya mengenai tempat kosong. Keringat dingin segera membasahi wajahnya. Ia merasa malu dan penasaran. Tekuk Penjalin juga merasa adalah seorang pendekar kawakan. Belum pernah dia melihat kecepatan gerak seorang pesilat seperti Gafur. Ia terus memperhatikan cara-cara Gafur mengelak dan balas dia dapat menyimpulkan ciri khas dari ilmu silat yang dimiliki pemuda itu. “Lembu Sekilan..?” teriaknya agak Pujud yang mendengar teriakan Tekuk Penjalin terkejut sekali. Lembu Sekilan adalah ilmu tingkat tinggi. Tak sembarang orang mampu mempelajari ilmu itu. Tapi Gafur yang berusia semuda itu sudah menguasainya dengan baik. Sehingga setiap serangan yang dilancarkan tidak akan pernah menyentuhnya. Selalu berjarak kurang dari sekilan dari sasaran. Tiga puluh jurus telah berlalu. Selama ini Gafur lebih banyak mengalah. Ia lebih sering mengelak atau menangkis, hanya sesekali balas menyerang dengan tenaga Julung Pujud sangat bernafsu merobohkan atau membunuh pemuda itu dengan seluruh kemampuan yang ada. Ia telah mengerahkan semua ilmunya. Baik ilmu yang dipelajarinya dari satuan pasukan elite Majapahit maupun ilmu kotor dengan jurus-jurus keji yang penuh gerak tipuan. Semua itu ternyata tak mampu dipergunakan untuk menyentuh tubuh Gafur.“Dasar tak tahu diri!” tiba-tiba Tekuk Penjalin angkat bicara. “Kalau mau sebenarnya sudah mampu mencabut nyawamu sejak tadi!”Julung Pujud makin panas mendengar ejekan rekannya itu. Tekuk Penjalin memang selalu jadi saingannya dalam segala hal. Ilmu mereka berimbang tapi Tekuk Penjalin nampak lebih tenang dan penuh perhitungan. Tak gampang terbawa arus nafsu amarah yang merusak segala pertimbangan akal sehat. Kini Julung Pujud menyerang Gafur dengan membabi buta. Baca Juga Hingga suatu ketika Gafur merasa sudah saatnya memberikan pelajaran kepada pemimpin gerombolan perampok itu.“Trang ! Desss ! Desss !”Saat itu Julung Pujud membacokkan goloknya ke arah kepala Gafur. Gafur menangkis dengan tangan kirinya. Semua orang terkejut. Mengira tangan Gafur yang bakal putus dibabat golok itu. Ternyata justru golok itulah yang patah menjadi dua. Dan sebelum hilang rasa terkejutnya, Julung Pujud tahu-tahu merasa perutnya kena tendangan teramat keras dari sepasang kaki Gafur yang dilancarkan secara beruntun. Tubuh Julung Pujud terjungkal ke belakang dengan terjembab ke tanah dengan keras sekali. Mulutnya mengeluarkan darah segar. Nafasnya terengah-engah. Tiga belas anak buahnya hanya memandanginya dengan bengong, tak tahu apa yang harus dilakukannya.“Goblok !” umpatnya dengan nafas tersenggal. “Mengapa kalian diam saja. Cepat serbu bangsat itu ! Bunuh dia !”Delapan belas prajurit itu langsung turun dari kudanya masing-masing. Dengan menghunus golok di tangan mereka menyerbu ke arah Gafur.Nuansaajaran Islam yang terkandung dalam cerita lakon Jimat Kalimusodo adalah penjelasan tentang ucapan “Dua Kalima Syahadah” Rukun Islam pertama. MANTRA AJI “LEMBU SEKILAN” By Slamet Priyadi. Gbr1. Sultan Hadiwijaya Sabtu, 15 Januari 2011[denmaspriyadi.blogspot.com] - Salah satu warisan dari para leluhur kita yang berkait era
Lembu Sekilan atau Ajian Pager Wojo adalah salah satu piyandel amalan penting bagi orang Islam. Ajian Lembu Sekilan ini merupakan Do’a Khusus yang diajarkan mulai dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW sampai ke generasi sekarang ini. Memakai nama Lembu Sekilan atau “Pager Wojo”, agar dalam praktek mengamalkannya, seseorang bisa Hudlur dan Khusyu’, ini karena pada umumnya pengamal dari Ajian Pager Wojo ini adalah para Santri Tulen, mulai jaman para Wali Songo. Fadhilah Khasiatnya adalah memohon keselamatan dan penjagaan kepada Allah Ta’ala dari segala bentuk keburukan, kejahatan dan kedholiman Kaifiyah Adapun kaifiyah tata caranya adalah membaca bacaan ajiannya setiap ba’dha Sholat Shubuh, sebanyak 40 kali, selama 40 hari. Awali dengan tawasul membaca Surat Fatehah kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW Nabi Ilyas Alaihi Salam Syaikh Maulana Ishaq Adapun teks bacaan ajiannya adalah sebagai berikut اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِى وَعَنْ يَمِيْنِى وَعَنْ شِمَالِى وَمِنْ فَوْقِى وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى ⭐ Baca juga Suwuk Anti Gangguan Oknum, Penjahat Suwuk Anti Gengster, Preman Suwuk Anti Tuyul, Babi Ngepet, Gendam Amalan Lumpuhkan Musuh dan Tolak Santet * Rujukan Sumber Hadits Hadits Abu Daud Nomor 4412. حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى الْبَلْخِيُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ الْمَعْنَى حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عُبَادَةُ بْنُ مُسْلِمٍ الْفَزَارِيُّ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُ هَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ وَكِيعٌ يَعْنِي الْخَسْفَ Semoga bermanfaat. Amiien
3 Ilmu Lembu Sekilan ( versi ilmu hikamah ) • Amalan : puasa 7 hari, sediakan kain putih dan 1 batang daun lumbu, wasillah Al Fatihah kepada nabi Muhammad SAW 70x, nabi Khidir 140x, nabi Sulaiman 140x, baca Al Fatihah 313x, ayat kursi 313x, surat At Taubah ayat 228 – 229 sebanyak 313x. Mandi tengah malam kemudian shalat hajad 4 raka'at.ZEBULUN zeb'-u-lun zebhulun, also written zebuwlun and zebuluwn; the first form occurs only in Judges 130; the other two are frequent, and are used interchangeably; Zaboulon In Genesis 3020 Leah exclaims, "God hath endowed me with a good dowry," which suggests a derivation of Zebulun from zabhadh, "to bestow," the d being replaced by l. Again she says, "Now will my husband dwell with me or "honor me" and she called his name Zebulun"; the derivation being from zabhal, "to exalt" or "honor" OHL, under the word. Zebulun was the 10th son of Jacob, the 6th borne to him by Leah in Paddan-aram. Nothing is known of this patriarch's life, save in so far as it coincides with that of his brethren. Targum Pseudo-Jonathan says that he first of the five brethren was presented to Pharaoh by Joseph, when Israel and his house arrived in Egypt Genesis 472. Three sons, Sered, Elon and Jahleel, were born to him in Canaan, and these became the ancestors of the three main divisions of the tribe Genesis 4614. The position of the tribe of Zebulun in the wilderness was with the standard of the camp of Judah on the east side of the tabernacle Numbers 27. This camp moved foremost on the march Numbers 29. At the first census Zebulun numbered 57,400 men of war Numbers 130, the prince of the tribe being Eliab, son of Helon Numbers 19. At the second census the men of war numbered 60,500 Numbers 2627; see, however, NUMBERS. Among the spies Zebulun was represented by Gaddiel son of Sodi Numbers 1310. To assist in the division of the land Elizaphan son of Parnach was chosen Numbers 3425. At Shechem Zebulun, the descendants of Leah's youngest son, stood along with Reuben, whose disgrace carried with it that of his tribe, and the descendants of the sons of the handmaids, over against the other six, who traced their descent to Rachel and Leah Deuteronomy 2713. At the second division of territory the lot of Zebulun came up third, and assigned to him a beautifully diversified stretch of country in the North. The area of his possession is in general clear enough, but it is impossible to define the boundaries exactly Joshua 1910-16. It "marched" with Naphtali on the East and Southeast, and with Asher on the West and Northwest. The line ran northward from Mt. Tabor, keeping on the heights West of the Sea of Galilee, on to Kerr `Anan Hannathon. It turned westward along the base of the mountain, and reached the border of Asher, probably by the vale of `Abilin. It then proceeded southward to the Kishon opposite Tell Kaimun Jokneam. As the plain belonged to Issachar, the south border would skirt its northern edge, terminating again at Tabor, probably near Deburiyeh Daberath, which belonged to Issachar Joshua 2128. The details given are confusing. It is to be observed that this does not bring Zebulun into touch with the sea, and so is in apparent contradiction with Genesis 4913, and also with Josephus Ant., V, i, 22; BJ, III, iii, 1, who says the lot of Zebulun included the land which "lay as far as the Lake of Gennesareth, and that which belonged to Carmel and the sea." Perhaps, however, the limits changed from time to time. So far as the words in Genesis 4913 are concerned, Delitzsch thinks they do not necessarily imply actual contact with the sea; but only that his position should enable him to profit by maritime trade. This it certainly did; the great caravan route, via maris, passing through his territory. Thus he could "suck the treasures of the sea." See also TABOR, MOUNT. Within the boundaries thus roughly indicated were all varieties of mountain and plain, rough upland country. shady wood and fruitful valley. What is said of the territory of Naphtali applies generally to this. Olive groves and vineyards are plentiful. Good harvests are gathered on the sunny slopes, and on the rich levels of the Plain of Asochis el-BaTTauf. Elon the Zebulunite was the only leader given by the tribe to Israel of whom we have any record Judges 1211; but the people were brave and skillful in war, furnishing, according to the So of Deborah, "them that handle the marshal's staff" Judges 514. The tribe sent 50,000 single-hearted warriors, capable and well equipped, to David at Hebron 1 Chronicles 1233. From their rich land they brought stores of provisions 1 Chronicles 1240. Over Zebulun in David's time was Ishmaiah, son of Obadiah 1 Chronicles 2719. Although they had fallen away, Hezekiah proved that many of them were capable of warm response to the appeal of religious duty and privilege 2 Chronicles 3010,18. They are not named, but it is probable that Zebulun suffered along with Naphtali in the invasion of Tiglath-pileser 2 Kings 1529. In later days the men from these breezy uplands lent strength and enterprise to the Jewish armies. Jotapata Tell Jifat, the scene of Josephus' heroic defense, was in Zebulun. So was Sepphoris Seffuriyeh, which was for a time the capital of Galilee Ant., XVIII, ii, 1; BJ, VII; III, ii, 4. Nazareth, the home of our Saviour's boyhood, is sheltered among its lower hills. W. Ewing MbakWidri dikenal sebagai seorang praktisi spiritual jawa, dengan senang hati selalu membantu dan membimbing para kliennya untuk keluar dari masalah yang se Cara mendapatkan ilmu kebal memang tidak mudah. Selain perlu mental yang tangguh, juga harus disertai dengan keyakinan yang kuat. Ajian lembu sekilan memiliki khasiat sebagai tameng atau perisai. Orang zaman dulu pernah memang lekat dengan ilmu kanuragan. Untuk menguasai ilmu kanuragan yang satu ini memang tidak mudah. Ritual dan tirakat yang berat harus dilalui untuk bisa menguasainya. Ilmu lembu sekilan kehebatannya seperti namanya. Orang yang menguasai aji ini tidak akan tersentuh serangan yang berjarak satu kilan satu jengkal. Jadi pukulan dari lawan tidak akan mengenai tubuh pemilik ajian ini. Itulah salah satu kehebatan dari ilmu lembu sekilan. Khasiat Ilmu Lembu Sekilan Kesaktian dari ajian ini memang sudah tidak diragukan lagi, berikut ini manfaat yang dipercaya oleh masyarakat Melindungi diri dari serangan fisik dan menangkis apapun serangan dari menjadi kebal dari pukulan, bahkan dengan benda tajam sekalipun. Untuk mempelajari ilmu lembu sekilan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, berikut adalah persyaratan belajar aji lembu sekilan. Harus siap menjalani petapaan dengan puasa selama 40 hari. Selama puasa hanya boleh makan daging sapi atau kerbau pada saat sahur dan ilmu lembu sekilan Jika ingin belajar ilmu lembu sekilan ini berikut Mbak Widri akan menerangkannya Pada masa tirakat pengamal ilmu lembu sekilan harus menjalani puasa ngidang selama 7 hari tanpa terputus, hanya boleh mengkonsumsi daun mentah dan air putih tapa ngedan berupa ujian kesabaran tingkat puasa patigeni, tirakat patigeni yaitu tidak boleh makan dan minum, tidak boleh keluar kamar dan tidak boleh terkena cahaya. Pemilik aji lembu sekilan ini bukan tanpa aturan. Setelah berhasil menguasai ajian tersebut. Harus siap menjaga pantangan dari ajian ini. Pantangan ilmu lembu sekilan adalah tidak boleh mengkonsumsi daging sapi atau kerbau seumur hidup. Demikianlah ajian ilmu kebal lembu sekilan yang menjadi bagian dari khasanah ilmu kejawen di Indonesia. Post navigation .